Ketua Tim Advokasi Kerukunan Suku Dayak Meratus (KSDM) Pusat kalimantan Selatan Advokat Syarif Habib Hamdani Alkaf, S.H.,M.H., Sekjend Kerukunan Suku Dayak Meratus (KSDM) Pusat kalimantan Selatan Irwan Syahruzie, Sekretaris Kerukunan Suku Dayak Meratus (KSDM) Kota Banjarmasin kalimantan Selatan, dan Dosen M. Bakhruddin, S.H.,M.H. berkunjung ke Makam Puteri Mayang Sari.
Putri Mayang Sari atau Poetri Maija[1] adalah Pemimpin Dayak Maanyan yang meneruskan kepemimpinan Uria Lan’na. Putri Mayang Sari berkedudukan di Jaar-Sangarwasi, Kabupaten Barito Timur. Puteri Mayangsari puteri dari Raja Banjar Islam yang pertama (Sultan Suriansyah) dari isteri keduanya Norhayati yang berdarah Dayak, cucu Labai Lamiah tokoh Islam Dayak Maanyan. Labai Lamiah dimakamkan di dekat masjid Pusaka Nurul Iman di Puain Kanan. Walau Mayang Sari beragama Islam, dalam memimpin sangat kental dengan adat Dayak, senang turun lapangan mengunjungi perkampungan Dayak dan sangat memperhatikan keadilmakmuran masyarakat Dayak di masanya. Itu sebabnya ia sangat dihormati dan makamnya diabadikan dalam Rumah Adat Banjar di Jaar, kabupaten Barito Timur (Marko Mahin, 2005)
Selain itu Ketua Tim Advokasi Kerukunan Suku Dayak Meratus (KSDM) Pusat kalimantan Selatan Advokat Syarif Habib Hamdani Alkaf, S.H.,M.H., Sekjend Kerukunan Suku Dayak Meratus (KSDM) Pusat kalimantan Selatan Irwan Syahruzie, Sekretaris Kerukunan Suku Dayak Meratus (KSDM) Kota Banjarmasin kalimantan Selatan, dan Dosen M. Bakhruddin, S.H.,M.H. berkunjung ke Rumah Betang di Tamiang layang Kalimantan Tengah,
dan juga singgah di Masjid Fadhilatul Ikhwan, Pasar Panas.